Dalam dunia bisnis, memiliki pelanggan menjadi target yang diinginkan perusahaan, namun memiliki pelanggan setia merupakan asset jangka panjang yang perlu dipertahankan. Bagaimana tetap menjaga hubungan yang intim dengan pelanggan? Pada hari Rabu, tanggal 14 September 2022, Tunaskarya Indoswasta (Tunaskarya Batam) memilih momen untuk peringatan Hari Pelanggan (Customer’s Day), sebagai bentuk perhatian dan menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan setia. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap tahunnya, namun karena masa pandemi selama 2 tahun, selama itu juga kegiatan ini harus absen, karena adanya protokol kesehatan yang ketat dan aturan PPKM yang harus dipatuhi oleh seluruh masyarakat.
Momen Hari Pelanggan kali ini dikemas dengan nuansa semi formal dan talk show, dihadiri oleh para pimpinan perusahaan serta HR Manager pelanggan Tunaskarya yang antusias memenuhi undangan yang berlokasi di Hotel Aston Batam. Pada kesempatan kali ini, hadir juga Direktur Utama Tunaskarya, Bapak Kuky Permana Kumalaputra dan Direktur, Bapak Karel Budiman. Kegiatan dibuka dengan tarian persembahan Melayu dari adik- adik Sekolah Luar Biasa (SLB) Kartini, Batam. Manajemen Tunaskarya, Adi Neka menyambut hangat lebih dari 200 tamu.
Talk-Show menghadirkan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, pendiri Yayasan Rumah Perubahan dan telah dinobatkan sebagai Global Gurus in Management serta sebagai Writer of the Year 2018 oleh IKAPI. Tokoh yang dikenal sebagai “Bapak Disruption Indonesia”, mengangkat topik berkaitan dengan strategi perusahaan tetap tumbuh dalam disruptive era. Dalam sesi tersebut, Prof. Rhenald membahas tentang dunia dan masyarakat menghadapi situasi serba tidak pasti (uncertainty) serta harus mampu bersikap lebih optimis dan meraih peluang dalam situasi ketidakpastian. Perubahan-perubahan yang cepat telah terjadi dan akan terus terjadi di era disrupsi, perilaku masyarakat berubah akibat pandemi, terjadinya perang, supply chain terganggu, terjadi krisis pangan, munculnya cara kepemimpinan baru dan generasi baru. Proses bisnis berubah menjadi otomasi dan digitalisasi, serta munculnya pasar dan pelaku usaha baru.
Prof. Rhenald memberikan kiat kepada para leader dalam era disrupsi ini, harus mampu memahami dan memotivasi tim serta memperkaya kompetensi dengan pelatihan yang dibutuhkan untuk menutupi gap yang ada. Disrupsi menuntut kecepatan dan leader harus mampu menentukan pilihannya, apakah masih “The Story of Yesterday atau sudah masuk pada The Story of Tomorrow”. Sebagai penutup sesi, beliau mengingatkan dengan 1 kalimat kunci “Stay Relevant”, bahwa kita tidak dituntut untuk berubah, tetapi dituntut untuk selalu relevan pada setiap zaman. (AN)